
Ulasfaktasultra.com, Kendari — Serikat Mahasiswa Sulawesi Tenggara (SEMA) kembali menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang kedua kalinya bersama DPRD Provinsi Sultra, sebagai tindak lanjut dari kecelakaan kerja beruntun yang terjadi di area operasional PT Indonesia Pomalaa Industry Park (IPIP) 7/5/2025.
RDP ini berlangsung atas undangan resmi dari DPRD Provinsi dan turut mengundang Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sultra, Disnakertrans Kabupaten Kolaka, serta Direktur Utama PT IPIP. Namun sangat disayangkan, pihak PT IPIP kembali tidak menghadiri forum penting tersebut, meskipun telah diundang secara resmi.
Pimpinan Komisi IV DPRD Provinsi Sultra, yang memimpin jalannya RDP, menyampaikan kekecewaan atas sikap tidak kooperatif dari PT IPIP. Dalam pernyataannya, beliau menyebut:
“Ketidakhadiran PT IPIP untuk kedua kalinya menunjukkan bentuk tidak hormat terhadap lembaga legislatif dan pengabaian terhadap keselamatan kerja di lingkungan industri.”

“Kami akan menjadwalkan kembali RDP lanjutan dan memastikan kehadiran PT IPIP. Jika tetap tidak hadir, kami tidak akan segan mengambil langkah-langkah hukum dan menggunakan segala kewenangan untuk menindak lanjuti terkait persoalan ini.”tambahnya
SEMA Sultra menilai absennya PT IPIP sebagai bentuk penghindaran tanggung jawab dan menunjukkan lemahnya komitmen perusahaan terhadap transparansi dan akuntabilitas publik. Jendlap dalam gerakan yang dibangun tersebut dalam keterangannya menyatakan:
“Ketidakhadiran pihak PT IPIP mencerminkan sikap tidak bertanggung jawab dan menghindar dari persoalan. Kami menuntut DPRD dan instansi terkait untuk bersikap tegas. Keselamatan kerja bukan hal yang bisa ditunda atau diabaikan begitu saja.”
“Kami akan terus mengawal kasus ini sampai tuntas. Jangan sampai investasi mengorbankan nyawa pekerja. Jika pada RDP selanjutnya PT IPIP kembali tidak hadir, maka kami akan melakukan aksi yang lebih besar untuk mendesak penegakan hukum dan perlindungan tenaga kerja.” Tegasnya.
Dalam rapat tersebut, DPRD Provinsi Sultra menyatakan bahwa RDP akan dijadwalkan kembali dalam waktu dekat, dan akan memastikan kehadiran pihak PT IPIP melalui mekanisme pemanggilan yang lebih tegas.
Serikat Mahasiswa Sultra menegaskan komitmennya untuk terus mengawal kasus ini hingga ada kejelasan dan keadilan bagi para korban dan keluarga.
